Masya Allah! Ternyata Ini Rahasia Kaya Raya Orang Arab Saudi Walaupun "Malas" Bekerja
SocialTrenz - Sudah menjadi rahasia umum jika kebanyakan masyarakat Arab Saudi itu ternyata "malas" dalam bekerja. Bahkan menurut hasil riset yang dilakukan oleh lembaga kesehatan dunia WHO (World Health Organization) menyimpulkan, orang-orang Arab Saudi menempati peringkat ketiga di dunia untuk aktivitas fisik tidak aktif alias malas. Tapi, kenapa orang Arab Saudi kaya raya padahal malas bekerja?
Menjawab misteri tersebut marilah kita telaah kembali firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surat Az-Zariyat tentang tujuan penciptaan jin dan manusia.
Bukankah tugas kita di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah semata? Kata Allah subhanahu wa ta'ala;
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan." (QS: Az-Zariyat Ayat 56-57)
Nah, kalau anda berusaha dan tidak lupa beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, yakinlah anda akan dijamin rizkinya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun jika seseorang mencari rizki, ngoyo dalam bekerja, kemudian bersusah payah, hingga lupa untuk beribadah, inilah yang menjadi masalah. Dia lupa bahwasanya tugasnya di muka bumi adalah untuk beribadah bukan mencari rizki, rizkinya mau kerja ngoyo apa tidak akan datang kepada dia sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
Rahasia Kaya Orang Arab Saudi yang Malas Bekerja
Dan diantara bukti ketakwaan berpengaruh terhadap rizki adalah apa yang terjadi di masyarakat Arab Saudi dan Indonesia. Di Arab Saudi orang-orangnya malas bekerja, namun kaya-raya, berbeda dengan di Indonesia. Kenapa bisa terjadi?
Silakan disimak selengkapnya dalam video ceramah sunnah oleh ustadz Firanda Andirja berikut ini.
Semoga dari ceramah di atas memberi pelajaran bagi kita dalam usaha mencari rizki. Seorang mukmin yang penting berusaha, mau dia bersusah payah ataupun dia sedikit-sedikit, intinya berusaha, karena jatah rizkinya sudah ditetapkan, sama. Jika dia berusaha yang wajar, dan sisa waktunya digunakan untuk beribadah, niscaya Allah akan memberi keberkahan dalam rizki yang didapatnya.[ES/BuletinIslami.Com]
Komentar
Posting Komentar